Selasa, 01 November 2011

DASAR PEMROGRAMAN DAN OPERASI MASUKKAN DAN KELUARAN

4.1. Tujuan Pembahasan Materi
1.      Mengenal dan mengerti pengenal dan kata kunci dalam bahasa C.
2.      Mengenal dan mengerti variable dan tipe data dalam bahasa C.
3.      Dapat mengguakan variable dan tipe variable dalam bahasa pemrograman.
4.      Dapat menjelaskan tentang berbagai jenis operator dan pemakainnya.
4.2. Pokok Pembahasan
            Dalam bahasa pemrograman, terdapat langkah-langkah dan dasar-dasar yang harus diketahui dan dimengerti sebelum kita membuat atau menjalankan program tersebut. Dasar-dasar pemrograman itu diantaranya adalah pengenal, kata kunci, tipe data dasar, variable dan operator aritmatika.
            Pengenal merupakan nama yang biasa digunakan untuk variable, kkonstanta, fungsi atau obyek lain yang didefinisikan oleh program. Kata kunci digunakan menghindari kesalahan dalam pembuatan program. Tipe data dasar merupakan suatu nilai yang bisa dinyatakan dalam bentuk konstanta atau variable. Variable merupakan data yang diinputkan setelah memasukkan tipe data dasar. Sedangkan operator aritmatika digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi perhitungan.
4.3. Dasar Teori
4.3.1. Tipe Data Dasar
Data merupakan suatu nilai yang bisa dinyatakan dalam bentuk konstanta atau variabel. Konstanta menyatakan nilai yang tetap, sedangkan variabel menyatakan nilai yang dapat diubah-ubah selama eksekusi berlangsung, Data berdasarkan jenisnya dapat dibagi menjadi lima kelompok, yang dinamakan sebagai tipe data dasar. Kelima tipe data dasar adalah:
· Bilangan bulat (integer)
· Bilangan real presisi-tunggal
· Bilangan real presisi-ganda
· Karakter
· Tak-bertipe (void), keterangan lebih lanjut tentang void dijelaskan dalam Bab Selanjutnya.
Kata-kunci yang berkaitan dengan tipe data dasar secara berurutan di antaranya adalah int (short int, long int, signed int dan unsigned int), float, double, dan char. Tabel B-1 memberikan informasi mengenai ukuran memori yang diperlukan dan kawasan dari masing-masing tipe data dasar.
Tabel 4-1. Ukuran memori untuk tipe data
Tipe
Total
Bit
Kawasan Keterangan
Char
int
float
double
8
32
32
64
-128 s/d 127
-2147483648 s/d 2147483647
1.7E-38 s/d 3.4E+38
2.2E-308 s/d 1.7E+308
Karakter
bilangan integer
bilangan real presisi-tunggal
bilangan real presisi-ganda

Untuk tipe data short int, long int, signed int dan unsigned int, maka ukuran memori yang diperlukan serta kawasan dari masint-masing tipe data adalah sebagai berikut :
Tabel 4-2 Ukuran memori untuk tipe data int
Tipe short int
Total bit
Kawasan
Keterangan

long int signed int
unsigned int
16
32
32
32
-32768 s/d 32767
-2147483648 s/d 2147483647
-2147483648 s/d 2147483647
0 s/d 4294967295

short integer
long integer
biasa disingkat dengan int
bilangan int tak bertanda

4.3.2 Variabel
4.3.2.1 Aturan Pendefinisan Variabel
Aturan penulisan pengenal untuk sebuah variabel, konstanta atau fungsi yang didefinisikan oleh pemrogram adalah sebagai berikut :
· Pengenal harus diawali dengan huruf (A..Z, a..z) atau karakter garis bawah ( _ ).
· Selanjutnya dapat berupa huruf, digit (0..9) atau karakter garis bawah atau tanda dollar ($).
· Panjang pengenal boleh lebih dari 31 karakter, tetapi hanya 31 karakter pertama yang akan dianggap berarti.
· Pengenal tidak boleh menggunakan nama yang tergolong sebagai kata-kata cadangan (reserved words) seperti int, if, while dan sebagainya.
4.3.2.2 Mendeklarasikan Variabel
Variabel digunakan dalam program untuk menyimpan suatu nilai, dan nilai yang ada padanya dapat diubah-ubah selama eksekusi program berlangsung. Variabel yang akan digunakan dalam program haruslah dideklarasikan terlebih dahulu. Pengertian deklarasi di sini berarti memesan memori dan menentukan jenis data yang bisa disimpan di dalamnya.
Bentuk umum deklarasi variabel:
            tipe daftar-variabel;
Pada pendeklarasian varibel, daftar-variabel dapat berupa sebuah variabel atau
beberapa variabel yang dipisahkan dengan koma. Contoh:
int var_bulat1;
float var_pecahan1, var_pecahan2;
4.3.2.3 Memberikan Nilai ke Variabel
Untuk memberikan nilai ke variabel yang telah dideklarasikan, maka bentuk umum pernyataan yang digunakan adalah :
            nama_variabel = nilai;
Contoh:
int var_bulat = 10;
double var_pecahan = 10.5;
4.3.2.4 Inisialisasi Variabel
Adakalanya dalam penulisan program, setelah dideklarasikan, variabel langsung diberi nilai awal. Sebagai contoh yaitu variabel nilai :
int nilai;
nilai = 10;
Dua pernyataan di atas sebenarnya dapat disingkat melalui pendeklarasian yang disertai penugasan nilai, sebagai berikut :
int nilai= 10;
Cara seperti ini banyak dipakai dalam program C, di samping menghemat penulisan pernyataan, juga lebih memberikan kejelasan, khususnya untuk variabel yang perlu diberi nilai awal (diinisialisasi).
tipe daftar-variabel;
4.3.3 Konstanta
Konstanta menyatakan nilai yang tetap. Berbeda dengan variabel, suatu konstanta tidak dideklarasikan. Namun seperti halnya variabel, konstanta juga memiliki tipe. Penulisan konstanta mempunyai aturan tersendiri, sesuai dengan tipe masing-masing.
·  Konstanta karakter misalnya ditulis dengan diawali dan diakhiri dengan tanda petik tunggal, contohnya : ‘A’ dan ‘@’.
·  Konstanta integer ditulis dengan tanda mengandung pemisah ribuan dan tak
· mengandung bagian pecahan, contohnya : –1 dan 32767.
·  Konstanta real (float dan double) bisa mengandung pecahan (dengan tanda berupa titik) dan nilainya bisa ditulis dalam bentuk eksponensial (menggunakan tanda e), contohnya : 27.5f (untuk tipe float) atau 27.5 (untuk tipe double) dan 2.1e+5 (maksudnya 2,1 x 105 ).
·  Konstanta string merupakan deretan karakter yang diawali dan diakhiri dengan tanda petik-ganda (“), contohnya :“Pemrograman Dasar C”.
4.3.4 Operator
Operator merupakan simbol atau karakter yang biasa dilibatkan dalam programuntuk melakukan sesuatu operasi atau manipulasi, seperti menjumlahkan dua buah nilai, memberikan nilai ke suatu variabel, membandingkan kesamaan dua buah nilai. Sebagian operator C tergolong sebagai operator binary, yaitu operator yang dikenakan terhadap dua buah nilai (operand). Contoh :
a + b
Simbol + merupakan operator untuk melakukan operasi penjumlahan dari kedua operandnya (yaitu a dan b). Karena operator penjumlahan melibatkan dua operator ini tergolong sebagai operator binary.


-c
Simbol - (minus) juga merupakan operator. Simbol ini termasuk sebagai operator unary, yaitu operator yang hanya memiliki sebuah operand (yaitu c pada contoh ini).
4.3.4.1. Operator Aritmatika
Operator untuk operasi aritmatika yang tergolong sebagai operator binary adalah :
* perkalian
/ pembagian
% sisa pembagian
+ penjumlahan
- pengurangan
Adapun operator yang tergolong sebagai operator unary.
- tanda minus
+ tanda plus
Contoh pemakaian operator aritmatika misalnya untuk memperoleh nilai diskriminan dari suatu persamaan kuadrat : D = b2 – 4ac
/* File program : diskrim.c
Menghitung diskriminan pers kuadrat ax^2 + bx + c = 0 */
# include
main()
{
float a,b,c,d;
a = 3.0f;
b = 4.0f;
c = 7.0f;
d = b*b-4*a*c;
printf(“Diskriminan =%f\n”,d);
}
Contoh eksekusi :
Diskriminan = -84.000000
Operator yang telah dituliskan di atas, yang perlu diberi penjelasan lebih lanjut adalah operator sisa pembagian. Beberapa contoh berikut kiranya akan memperjelas makna dari operator ini .
• Sisa pembagian bilangan 7 dengan 2 adalah 1 (7 % 2 􀃆 1)
• Sisa pembagian bilangan 6 dengan 2 adalah 0 (6 % 2 􀃆 0)
• Sisa pembagian bilangan 8 dengan 3 adalah 1 (8 % 3 􀃆 2)
Kegunaan operator ini diantaranya bisa dipakai untuk menentukan suatu bilangan
bulat termasuk ganjil atau genap, berdasarkan logika : “Jika bilangan habis dibagi dua (sisanya nol), bilangan termasuk genap. Sebaliknya, termasuk ganjil”.
4.3.4.2. Operator Penurunan dan Penaikan
Masih berkaitan dengan operasi aritmatika, C menyediakan operator yang disebut sebagai operator penaikan dan operator penurunan, yaitu :
++ operator penaikan
-- operator penurunan
Operator penaikan digunakan untuk menaikkan nilai variabel sebesar satu. Penempatan operator terhadap variabel dapat dilakukan di muka atau di belakangnya, contohnya :
x = x+1;
y = y+1;
Bisa ditulis menjadi :
++x;
--y;
atau :
x++;
y--;
bergantung pada kondisi yang dibutuhkan oleh pemrogram. Di bawah ini adalah contoh yang akan menunjukkan perbedaan pemakaian dan hasil dari ++x dengan x++ (atau pemakaian y-- dengan –-y).
/* File program : pre_post.c
Contoh penggunaan pre & post Increment operator */
#include
main()
{
int count = 0, loop;
loop = ++count; /* count=count+1; loop=count; */
printf("loop = %d, count = %d\n", loop, count);
loop = count++; /* loop=count; count=count+1; */
printf("loop = %d, count = %d\n", loop, count);
}
Contoh eksekusi :
loop = 1, count = 1
loop = 1, count = 2
4.3.4.3. Prioritas Operator Aritmatika
Tabel di bawah ini memberikan penjelasan mengenai prioritas dari masingmasing operator. Operator yang mempunyai prioritas tinggi akan diutamakan dalam hal pengerjaan dibandingkan dengan operator yang memiliki prioritas lebih rendah.
Tabel 4-3 Tabel prioritas operator aritmatika dan urutan pengerjaannya
PRIORITAS
OPERATOR
URUTAN PENGERJAAN
Tertinggi
Terendah
( )
dari kiri ke kanan
! ++ -- + -
dari kanan ke kiri *)
* / %
dari kiri ke kanan
+ -
dari kiri ke kanan *)
= += -= *= /= %=
dari kanan ke kiri

*) Bentuk unary + dan unary – memiliki prioritas yang lebih tinggi daripada bentuk binary + dan binary –

4.3.5. Operator Penugasan                                          
Operator penugasan (assignment operator) digunakan untuk memindahkan nilai dari suatu ungkapan (expression) ke suatu pengenal. Operator pengerjaan yang umum digunakan dalam bahasa pemrograman, termasuk bahasa C adalah operator sama dengan (=). Contohnya :
fahrenheit = celcius * 1.8 + 32;
Maka ‘=’ adalah operator penugasan yang akan memberikan nilai dari ungkapan : celcius * 1.8 + 32 kepada variabel fahrenheit.
Bahasa C juga memungkinkan dibentuknya statemen penugasan menggunakan
operator pengerjaan jamak dengan bentuk sebagai berikut :
pengenal1 = pengenal2 = … = ungkapan ;
Misalnya :
a = b = 15;
maka nilai variabel ‘a ‘ akan sama dengan nilai variabel ‘b‘ akan sama dengan 15.
4.3.6. Operator Kombinasi (Pemendekan)
C menyediakan operator yang dimaksudkan untuk memendekkan penulisan operasi penugasan semacam :
x = x + 2;
y = y * 4;
menjadi
x += 2;
y *= 4;
Daftar berikut memberikan seluruh kemungkinan operator kombinasi dalam suatu pernyataan serta pernyataan padanannya.
4.4. Percobaan Praktikum
4.4.1. Contoh penggunaan operator aritmatika (Program mencari nilai kapasitas)
Out Putnya :



4.4.2. Contoh penggunaan operator aritmatika (Program mencari volume}
Out Putnya :

4.4.3. Contoh penggunaan operator aritmatika (Program Mencari nilai sebuah Diameter) :

Out Putnya :






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda sangat berguna untuk Saya ?!!