4.1.
Tujuan Pembahasan Materi
1. Mengenal
dan mengerti pengenal dan kata kunci dalam bahasa C.
2. Mengenal
dan mengerti variable dan tipe data dalam bahasa C.
3. Dapat
mengguakan variable dan tipe variable dalam bahasa pemrograman.
4. Dapat
menjelaskan tentang berbagai jenis operator dan pemakainnya.
4.2.
Pokok Pembahasan
Dalam bahasa pemrograman, terdapat langkah-langkah dan
dasar-dasar yang harus diketahui dan dimengerti sebelum kita membuat atau
menjalankan program tersebut. Dasar-dasar pemrograman itu diantaranya adalah pengenal, kata kunci, tipe data dasar,
variable dan operator aritmatika.
Pengenal
merupakan nama yang biasa digunakan untuk variable, kkonstanta, fungsi atau
obyek lain yang didefinisikan oleh program. Kata kunci digunakan menghindari
kesalahan dalam pembuatan program. Tipe data dasar merupakan suatu nilai yang
bisa dinyatakan dalam bentuk konstanta atau variable. Variable merupakan data
yang diinputkan setelah memasukkan tipe data dasar. Sedangkan operator
aritmatika digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi perhitungan.
4.3.
Dasar Teori
4.3.1. Tipe Data Dasar
Data merupakan suatu nilai yang bisa
dinyatakan dalam bentuk konstanta atau variabel. Konstanta menyatakan nilai
yang tetap, sedangkan variabel menyatakan nilai yang dapat diubah-ubah selama
eksekusi berlangsung, Data berdasarkan jenisnya dapat dibagi menjadi lima
kelompok, yang dinamakan sebagai tipe data dasar. Kelima tipe data dasar
adalah:
· Bilangan
bulat (integer)
· Bilangan
real presisi-tunggal
· Bilangan
real presisi-ganda
· Karakter
· Tak-bertipe
(void), keterangan lebih lanjut tentang void dijelaskan dalam Bab
Selanjutnya.
Kata-kunci yang berkaitan dengan tipe
data dasar secara berurutan di antaranya adalah int (short int, long
int, signed int dan unsigned int), float, double, dan char.
Tabel B-1 memberikan informasi mengenai ukuran memori yang diperlukan dan
kawasan dari masing-masing tipe data dasar.
Tabel 4-1. Ukuran memori untuk tipe data
Tipe
|
Total
|
Bit
|
Kawasan
Keterangan
|
Char
int
float
double
|
8
32
32
64
|
-128
s/d 127
-2147483648
s/d 2147483647
1.7E-38
s/d 3.4E+38
2.2E-308
s/d 1.7E+308
|
Karakter
bilangan
integer
bilangan
real presisi-tunggal
bilangan
real presisi-ganda
|
Untuk tipe data short int, long int,
signed int dan unsigned int, maka ukuran memori yang diperlukan
serta kawasan dari masint-masing tipe data adalah sebagai berikut :
Tabel 4-2 Ukuran memori untuk tipe data int
Tipe short int
|
Total bit
|
Kawasan
|
Keterangan
|
long int signed int
unsigned int
|
16
32
32
32
|
-32768 s/d 32767
-2147483648 s/d 2147483647
-2147483648 s/d 2147483647
0 s/d 4294967295
|
short integer
long integer
biasa disingkat dengan int
bilangan int tak bertanda
|
4.3.2
Variabel
4.3.2.1
Aturan Pendefinisan Variabel
Aturan penulisan pengenal untuk sebuah
variabel, konstanta atau fungsi yang didefinisikan oleh pemrogram adalah
sebagai berikut :
· Pengenal
harus diawali dengan huruf (A..Z, a..z) atau karakter garis bawah ( _ ).
· Selanjutnya
dapat berupa huruf, digit (0..9) atau karakter garis bawah atau tanda dollar
($).
· Panjang
pengenal boleh lebih dari 31 karakter, tetapi hanya 31 karakter pertama yang
akan dianggap berarti.
· Pengenal
tidak boleh menggunakan nama yang tergolong sebagai kata-kata cadangan (reserved
words) seperti int, if, while dan sebagainya.
4.3.2.2
Mendeklarasikan Variabel
Variabel digunakan dalam program untuk
menyimpan suatu nilai, dan nilai yang ada padanya dapat diubah-ubah selama
eksekusi program berlangsung. Variabel yang akan digunakan dalam program
haruslah dideklarasikan terlebih dahulu. Pengertian deklarasi di sini berarti
memesan memori dan menentukan jenis data yang bisa disimpan di dalamnya.
Bentuk
umum deklarasi variabel:
tipe daftar-variabel;
Pada
pendeklarasian varibel, daftar-variabel dapat berupa sebuah variabel atau
beberapa
variabel yang dipisahkan dengan koma. Contoh:
int
var_bulat1;
float
var_pecahan1, var_pecahan2;
4.3.2.3
Memberikan Nilai ke Variabel
Untuk memberikan nilai ke variabel yang
telah dideklarasikan, maka bentuk umum pernyataan yang digunakan adalah :
nama_variabel
= nilai;
Contoh:
int
var_bulat = 10;
double
var_pecahan = 10.5;
4.3.2.4
Inisialisasi Variabel
Adakalanya dalam penulisan program,
setelah dideklarasikan, variabel langsung diberi nilai awal. Sebagai contoh
yaitu variabel nilai :
int nilai;
nilai = 10;
Dua
pernyataan di atas sebenarnya dapat disingkat melalui pendeklarasian yang
disertai penugasan nilai, sebagai berikut :
int nilai= 10;
Cara
seperti ini banyak dipakai dalam program C, di samping menghemat penulisan pernyataan,
juga lebih memberikan kejelasan, khususnya untuk variabel yang perlu diberi nilai
awal (diinisialisasi).
tipe daftar-variabel;
4.3.3
Konstanta
Konstanta menyatakan nilai yang tetap.
Berbeda dengan variabel, suatu konstanta tidak dideklarasikan. Namun seperti
halnya variabel, konstanta juga memiliki tipe. Penulisan konstanta mempunyai
aturan tersendiri, sesuai dengan tipe masing-masing.
· Konstanta karakter misalnya ditulis dengan
diawali dan diakhiri dengan tanda petik tunggal, contohnya : ‘A’ dan ‘@’.
· Konstanta integer ditulis dengan tanda
mengandung pemisah ribuan dan tak
· mengandung
bagian pecahan, contohnya : –1 dan 32767.
· Konstanta real (float dan double)
bisa mengandung pecahan (dengan tanda berupa titik) dan nilainya bisa ditulis
dalam bentuk eksponensial (menggunakan tanda e), contohnya : 27.5f (untuk tipe float)
atau 27.5 (untuk tipe double) dan 2.1e+5 (maksudnya 2,1 x 105 ).
· Konstanta string merupakan deretan karakter
yang diawali dan diakhiri dengan tanda petik-ganda (“), contohnya :“Pemrograman
Dasar C”.
4.3.4
Operator
Operator merupakan simbol atau karakter
yang biasa dilibatkan dalam programuntuk melakukan sesuatu operasi atau
manipulasi, seperti menjumlahkan dua buah nilai, memberikan nilai ke suatu
variabel, membandingkan kesamaan dua buah nilai. Sebagian operator C tergolong sebagai
operator binary, yaitu operator yang dikenakan terhadap dua buah nilai (operand).
Contoh :
a + b
Simbol
+ merupakan operator untuk melakukan operasi penjumlahan dari kedua operandnya
(yaitu a dan b). Karena operator penjumlahan melibatkan dua operator ini
tergolong sebagai operator binary.
-c
Simbol - (minus) juga merupakan
operator. Simbol ini termasuk sebagai operator unary, yaitu operator yang hanya
memiliki sebuah operand (yaitu c pada contoh ini).
4.3.4.1.
Operator Aritmatika
Operator
untuk operasi aritmatika yang tergolong sebagai operator binary adalah :
*
perkalian
/
pembagian
%
sisa pembagian
+
penjumlahan
-
pengurangan
Adapun
operator yang tergolong sebagai operator unary.
-
tanda minus
+
tanda plus
Contoh
pemakaian operator aritmatika misalnya untuk memperoleh nilai diskriminan dari
suatu persamaan kuadrat : D = b2 – 4ac
/* File program : diskrim.c
Menghitung diskriminan pers
kuadrat ax^2 + bx + c = 0 */
# include
main()
{
float a,b,c,d;
a = 3.0f;
b = 4.0f;
c = 7.0f;
d = b*b-4*a*c;
printf(“Diskriminan =%f\n”,d);
}
Contoh eksekusi :
Diskriminan = -84.000000
Operator yang telah dituliskan di atas,
yang perlu diberi penjelasan lebih lanjut adalah operator sisa pembagian.
Beberapa contoh berikut kiranya akan memperjelas makna dari operator ini .
•
Sisa pembagian bilangan 7 dengan 2 adalah 1 (7 % 2
1)
•
Sisa pembagian bilangan 6 dengan 2 adalah 0 (6 % 2
0)
•
Sisa pembagian bilangan 8 dengan 3 adalah 1 (8 % 3
2)
Kegunaan
operator ini diantaranya bisa dipakai untuk menentukan suatu bilangan
bulat
termasuk ganjil atau genap, berdasarkan logika : “Jika bilangan habis dibagi
dua (sisanya nol), bilangan termasuk genap. Sebaliknya, termasuk ganjil”.
4.3.4.2.
Operator Penurunan dan Penaikan
Masih berkaitan dengan operasi
aritmatika, C menyediakan operator yang disebut sebagai operator penaikan dan
operator penurunan, yaitu :
++
operator penaikan
--
operator penurunan
Operator
penaikan digunakan untuk menaikkan nilai variabel sebesar satu. Penempatan operator
terhadap variabel dapat dilakukan di muka atau di belakangnya, contohnya :
x
= x+1;
y
= y+1;
Bisa
ditulis menjadi :
++x;
--y;
atau
:
x++;
y--;
bergantung
pada kondisi yang dibutuhkan oleh pemrogram. Di bawah ini adalah contoh yang
akan menunjukkan perbedaan pemakaian dan hasil dari ++x dengan x++ (atau pemakaian
y-- dengan –-y).
/* File program : pre_post.c
Contoh penggunaan pre & post
Increment operator */
#include
main()
{
int count = 0, loop;
loop = ++count; /* count=count+1;
loop=count; */
printf("loop = %d, count =
%d\n", loop, count);
loop = count++; /* loop=count;
count=count+1; */
printf("loop = %d, count =
%d\n", loop, count);
}
Contoh eksekusi :
loop = 1, count = 1
loop = 1, count = 2
4.3.4.3.
Prioritas Operator Aritmatika
Tabel di bawah ini memberikan penjelasan
mengenai prioritas dari masingmasing operator. Operator yang mempunyai
prioritas tinggi akan diutamakan dalam hal pengerjaan dibandingkan dengan
operator yang memiliki prioritas lebih rendah.
Tabel 4-3 Tabel prioritas operator aritmatika dan
urutan pengerjaannya
PRIORITAS
|
OPERATOR
|
URUTAN
PENGERJAAN
|
Tertinggi
Terendah
|
(
)
|
dari
kiri ke kanan
|
!
++ -- + -
|
dari
kanan ke kiri *)
|
|
*
/ %
|
dari
kiri ke kanan
|
|
+
-
|
dari
kiri ke kanan *)
|
|
=
+= -= *= /= %=
|
dari
kanan ke kiri
|
*)
Bentuk unary + dan unary – memiliki
prioritas yang lebih tinggi daripada bentuk binary + dan binary –
4.3.5. Operator Penugasan
Operator penugasan (assignment
operator) digunakan untuk memindahkan nilai dari suatu ungkapan (expression)
ke suatu pengenal. Operator pengerjaan yang umum digunakan dalam bahasa
pemrograman, termasuk bahasa C adalah operator sama dengan (=). Contohnya :
fahrenheit
= celcius * 1.8 + 32;
Maka
‘=’ adalah operator penugasan yang akan memberikan nilai dari ungkapan :
celcius * 1.8 + 32 kepada variabel fahrenheit.
Bahasa
C juga memungkinkan dibentuknya statemen penugasan menggunakan
operator
pengerjaan jamak dengan bentuk sebagai berikut :
pengenal1
= pengenal2 = … = ungkapan ;
Misalnya
:
a
= b = 15;
maka
nilai variabel ‘a ‘ akan sama dengan nilai variabel ‘b‘ akan sama dengan 15.
4.3.6.
Operator Kombinasi (Pemendekan)
C menyediakan operator yang dimaksudkan
untuk memendekkan penulisan operasi penugasan semacam :
x
= x + 2;
y
= y * 4;
menjadi
x
+= 2;
y
*= 4;
Daftar
berikut memberikan seluruh kemungkinan operator kombinasi dalam suatu
pernyataan serta pernyataan padanannya.
4.4.
Percobaan Praktikum
4.4.1. Contoh penggunaan operator aritmatika
(Program mencari nilai kapasitas)
Out Putnya :
4.4.2. Contoh penggunaan operator aritmatika
(Program mencari volume}
Out Putnya :
4.4.3. Contoh penggunaan operator aritmatika
(Program Mencari nilai sebuah Diameter) :
Out Putnya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda sangat berguna untuk Saya ?!!